Negara Indonesia dikenal dengan keberagaman budaya dan suku masyarakatnya. Terkadang, berbagai faktor menentukan bagaimana suatu hari besar dirayakan, termasuk kondisi geografis. Sebagai contoh, walaupun Tahun Baru Imlek dirayakan oleh seluruh masyarakat Tionghoa, ternyata perayaan dan persiapan imlek bisa jadi berbeda antara suatu daerah dengan daerah lainnya.
 
Apa saja persiapan unik yang dilakukan warga Tionghoa di berbagai daerah? Simak informasi berikut ini!
 

Grebeg Sudiro, Kota Solo

Pembauran budaya peranakan Tionghoa dan Jawa menghasilkan persiapan Imlek yang unik di Kota Solo. Pada Grebeg Sudiro, masyarakat dari berbagai suku dan ras akan berkumpul di salah satu pusat kota dan merasakan kemeriahan bersama. Umumnya, perayaan ini melibatkan karnaval atau arak-arakan yang dimeriahkan berbagai macam kesenian, seperti tari Reog Ponorogo dan barongsai.
 
Acara yang digelar tepat 7 hari sebelum perayaan imlek ini diakhiri dengan pembagian makanan atau hasil bumi sebagai bentuk rasa syukur.
 
 

Festival Perang Air, Provinsi Riau

Beberapa daerah di Provinsi Riau merencanakan Festival Perang Air atau ‘Cian Cui’ sebagai bagian dari persiapan Imlek. Festival ini melambangkan harapan akan berkat yang menghujani layaknya air yang disiram oleh warga Tionghoa.
 
Pada tradisi ini, warga Tionghoa sekitar akan menyiram air bersih kepada berbagai orang yang lewat di jalanan dan juga kepada tetangga. Tradisi ini sudah dikenal oleh semua orang di daerah Riau dan dirayakan dengan suka cita.
 

Pemandian di Air Sumur Tujuh Lubang, Kota Depok

Tradisi ini dilakukan di Vihara Gayatri, Depok. Selain digunakan untuk beribadah dan persiapan imlek nanti, Vihara ini digunakan juga untuk menyiramkan air dari Sumur Tujuh Lubang kepada tubuh. Tujuannya adalah sebagai doa dan harapan untuk meraih kesehatan, rezeki, bahkan untuk membuat seseorang enteng jodoh.
 

Patekoan, Provinsi DKI Jakarta

Warga Tionghoa di kawasan Glodok memiliki tradisi membagikan air teh secara cuma-cuma kepada masyarakat yang berada di sekitar. Tradisi yang dinamakan dengan Patekoan ini dimulai dari kebiasaan seorang kapiten Tionghoa bernama Gan Djie karena ingin membagikan minuman bersih kepada para pekerja dan warga di sekitar kawasan kediamannya. Sejak itu, tradisi ini dirayakan turun menurun.
 

Parade 500 Tatung, Kota Singkawang

Pada perayaan Tahun Baru Imlek, warga singkawang merayakan parade yang menghadirkan 500 tatung. Tatung adalah sosok roh dewa atau leluhur yang dipercaya dapat merasuki tubuh manusia. Sebelum parade dimulai, warga yang bersedia menjadi tatung dituntut untuk melakukan berbagai ritual, termasuk berdoa dan mengatur pola makan.
 
Tradisi ini dilakukan untuk menjauhkan masyarakat dari roh jahat atau keburukan yang mungkin dapat mengganggu di seluruh kota. Tradisi unik ini sangat terkenal, bahkan hingga mencapai warga mancanegara.
 
Nah, itu tadi adalah 5 perayaan dan persiapan Imlek yang unik, yang dirayakan oleh masyarakat Indonesia di berbagai daerah. Walaupun bentuknya berbeda-beda dan dipengaruhi kebudayaan lokal, perayaan-perayaan tersebut tetap menunjukkan rasa syukur dan sebagai harapan akan kebaikan yang lebih banyak lagi di masa depan.
 
Kira-kira, mana di antara kelima perayaan tersebut yang membuat kamu tertarik untuk terlibat langsung?