Perencanaan keuangan keluarga merupakan istilah yang digunakan pada sistem pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh keluarga demi mencapai tujuan yang diinginka
Perencanaan keuangan keluarga merupakan merupakan suatu hal yang mengharuskan sebuah keluarga melakukan pengelolaan keuangan agar bisa mencapai tujuan dan kebutuhan yang diinginkan. Pada dasarnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengeluaran dan penghasilan yang didapatkan.
Yang jelas, tentunya setiap keluarga memiliki tujuan finansial yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya yakni menyiapkan dana untuk membeli rumah, menyediakan dana kelahiran hingga pendidikan anak, serta merencanakan anggaran saat masa pensiun tiba.
Lantas, bagaimana proses perencanaan keuangan keluarga yang benar, apalagi bagi mereka yang baru menikah? Yuk, cek 7 di antaranya berikut ini!
Pahami Kondisi Keuangan
Sebelum melangkah ke perencanaan, ada baiknya jika kamu dan pasangan memahami kondisi keuangan masing-masing terlebih dahulu. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak uang yang dimiliki, serta tagihan apa saja yang harus dibayarkan setiap bulannya.
Bedakan Keinginan dan Kebutuhan
Meski keduanya terdengar mirip, keinginan dan kebutuhan tetap menjadi dua hal yang berbeda. Banyak orang yang menghabiskan uangnya hanya untuk memenuhi keinginannya tanpa mencukupi kebutuhannya terlebih dahulu.
Rancang Sistem Keuangan
Berikutnya, perencanaan keuangan keluarga lainnya adalah kamu harus memiliki sistem keuangan yang realistis dan ideal. Semua pemasukan yang dimiliki harus diatur ke dalam berbagai pos. Ke mana uang tersebut digunakan dan seberapa banyak yang bakal disimpan merupakan dua pertanyaan yang harus dijawab. Pastikan semua kebutuhan dasar keluarga terpenuhi mulai dari uang untuk membayar cicilan, makan, listrik, air, hingga asuransi.
Mulai Menabung
Setelah semua hal tersebut teratasi, barulah kamu dan pasangan bisa mulai menabung. Prosesnya sendiri bakal lebih baik jika kamu lebih cepat. Dengan adanya tabungan, kamu pun bisa merasa lebih aman. Adapun tips menabung yang benar adalah sisihkan uang yang baru diterima untuk ditabung dan ada baiknya jika uang tersebut tidak digunakan sebelum benar-benar diperlukan.
Siapkan Dana Darurat
Tak hanya yang sudah disebutkan tadi di atas saja. Salah satu bagian yang sering dilupakan dari perencanaan keuangan keluarga yakni banyak pasangan yang menyepelekan untuk menyiapkan dana darurat. Dana jenis ini diartikan sebagai anggaran yang disiapkan dan ditabung untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga, seperti anggota keluarga yang mendadak sakit atau meninggal dunia. Oleh karena itu, kamu dan pasangan wajib memiliki asuransi kesehatan atau jiwa agar keuangan keluarga tetap aman.
Sisihkan setidaknya minimal 10% dari gaji kamu dan pasangan untuk membeli asuransi.
Berbagi Tanggung Jawab
Seperti yang diketahui bersama, pernikahan merupakan penyatuan dua insan di dalam satu rumah tangga, termasuk urusan keuangan. Hal ini pun kemudian melibatkan kerja sama dan tanggung jawab di antara dua pihak demi mencapai tujuan bersama.
Sebagai contoh, baik suami maupun istri perlu terlibat di dalam pengambilan keputusan saat akan membeli atau membayar sesuatu, tak hanya sepihak, ya. Langkah ini juga penting demi menjaga keharmonisan pernikahan.
Selalu Evaluasi Keuangan
Terakhir, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi kondisi perencanaan keuangan keluarga kamu dan pasangan secara berkala. Langkah ini pada dasarnya sama saja dengan pemeriksaan tubuh oleh dokter secara menyeluruh agar kamu dapat mengetahui penyakit apa saja yang diam-diam menggerogoti tubuh.
Mengevaluasi keuangan berguna untuk mengetahui seberapa banyak uang tunai yang dimiliki, berapa banyak cicilan atau utang yang sedang berjalan, serta mencari tahu total tabungan yang dipunya. Singkatnya, evaluasi ini bakal memastikan bahwa kondisi keuanganmu tetap aman, meski terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Demikianlah sekilas informasi mengenai perencanaan keuangan keluarga yang perlu dipahami, baik pasangan yang baru menikah maupun mereka yang telah lama berkeluarga. Tentu saja, hal ini harus segera dilakukan demi kebutuhan di masa depan.