Pahami secara singkat perbedaan mengkonsumsi makanan organik atau konvensional.
Apakah Anda pernah membeli produk makanan yang dikembangkan secara organik? Kita sudah sering mendengar bahwa produk yang dikembangkan secara organik akan menghasilkan produk yang lebih bernutrisi dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Berbanding terbalik dengan apa yang sering kita dengar mengenai kebaikan produk organik, sebuah studi yang sedang dilakukan oleh para peneliti di Stanford University, Amerika Serikat, mengatakan bahwa produk yang dikembangkan secara organik tidak selalu lebih bernutrisi dari produk yang dikembangkan secara konvensional.
Hasil studi terakhir yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine tersebut menunjukkan bahwa konsumen mungkin hanya membuang-buang uang mereka. “Kami tidak menemukan bukti kuat bahwa makanan organik lebih sehat daripada makanan konvensional”, ucap Dr. Crystal Smith-Spangler, seorang instruktur pembagian disiplin medis umum di Stanford. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kedua jenis makanan tersebut baik organik maupun non-organik memiliki risiko yang sama dalam hal kontaminasi bakteri. Jadi ada baiknya konsumen tidak berasumsi bahwa satu jenis makanan memiliki risiko yang lebih rendah atau lebih aman dalam konteks penyakit yang dibawa makanan. Kedua jenis makanan memiliki kesempatan yang sama untuk terkontaminasi.
Untuk studi mereka, Smith-Spangler beserta peneliti lain menemukan bahwa walaupun mereka menemukan hanya sedikit perbedaan dalam kandungan nutrisi di kedua tipe produk tersebut. Mereka juga menemukan bahwa produk organik lebih cenderung memiliki residu pestisida 30% lebih sedikit dari buah dan sayuran konvensional.