Penyebab tifus bermula dari bakteri Salmonella typhi yang mengontaminasi makanan atau minuman. Penyakit ini pun kemudian memunculkan gejala. Apa saja gejala pen
Tifus merupakan salah satu gangguan kesehatan yang kerap terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Penyebabnya bermula dari bakteri Salmonella typhi yang mengontaminasi makanan atau minuman yang dikonsumsi sehari-sehari.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa setiap orang tua mewanti-wanti anaknya agar tidak jajan sembarangan. Selain itu, para ahli kesehatan juga menyarankan setiap orang cuci tangan terlebih dahulu sebelum makan atau setelah menggunakan toilet.
Secara umum, ada beberapa orang yang rentan mengalami tifus karena berbagai faktor seperti usia, tingkat sosial, serta kebersihan di daerah tempat tinggalnya. Sementara risiko gangguan kesehatan ini akan semakin meningkat bila seseorang memiliki sistem imun tubuh yang lemah, mengalami kontak langsung, serta menggunakan barang yang sama dengan orang terinfeksi tifus.
Ketika gangguan kesehatan ini menyerang, ada berbagai gejala penyakit tifus yang bisa muncul. Lantas, gejala apa saja yang perlu diwaspadai? Cek ulasannya di bawah ini, ya!
Demam Tinggi
Tanda-tanda seseorang terkena tifus sering kali ditunjukkan dengan tubuh yang mengalami demam tinggi dalam jangka waktu yang lama. Suhu tubuh bisa saja mencapai 39,4 hingga 40 derajat celcius. Munculnya gejala ini sering kali diikuti oleh perasaan tidak nyaman karena tubuh yang menggigil, rasa lemas, dan kelelahan.
Sakit Kepala
Siapa sangka, bahwa demam tinggi yang terjadi biasanya disertai oleh sakit kepala? Hal ini disebabkan oleh pelepasan zat-zat kimia peradangan yang terjadi selama demam. Olehnya itu, Anda pun perlu mewaspadai gejala tifus yang satu ini dengan beristirahat sesegera mungkin.
Batuk Kering
Dalam banyak kasus, gangguan kesehatan ini sering kali menyebabkan batuk kering di minggu-minggu awal. Kondisi ini juga akan diikuti oleh penurunan nafsu makan sehingga setiap penderita wajib mendapatkan konsumsi air putih yang cukup demi menghindari dehidrasi.
Gangguan Sistem Pencernaan
Tahukah kamu bahwa keadaan susah buang air besar (sembelit) atau diare sering terjadi pada seseorang yang sedang mengidap tifus? Masalah pada sistem pencernaan ini juga kerap diikuti oleh perut kembung, khususnya pada orang dewasa. Jika sudah berada dalam kondisi kronis, tifus bahkan bisa mengakibatkan pendarahan usus.
Mual dan Muntah
Masih berhubungan dengan masalah pencernaan, gejala umum yang muncul karena tifus lainnya yakni mual dan muntah. Hal ini tentunya membuat seseorang bakal sulit dalam beraktivitas karena kondisi tubuh yang cenderung lemah. Hal ini pun menuntut pengidap tifus untuk beristirahat dengan cara berbaring.
Nah, itu tadi beberapa informasi terkait gejala penyakit tifus yang sebaiknya diwaspadai oleh setiap orang. Ketika tanda-tanda ini muncul, ada baiknya jika segera mengunjungi dokter dan mendapatkan perawatan intensif.
Dokter akan melakukan tes darah dan biopsi untuk memeriksa organisme atau jaringan hidup dalam tubuh yang merusak. Setelah itu, dokter bakal memberikan obat berupa antibiotik untuk menekan pertumbuhan bakteri penyebab tifus.
Yang jelas, setiap pasien perlu mematuhi anjuran minum obat dari dokter untuk mempercepat proses penyembuhan. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai atau berlebihan tidak akan memengaruhi efektivitas obat.
Bagi mereka yang menghentikan obat terlalu cepat, maka hal ini justru akan menyebabkan bakteri berkembang kembali sehingga menginfeksi tubuh. Untuk kondisi yang lebih parah, pengidap tifus bisa saja membutuhkan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari.
Selama tifus, setiap pasien perlu memperhatikan asupan makanannya. Pastikan makanan yang dimasak benar-benar matang. Untuk buah dan sayur, sebaiknya dicuci bersih terlebih dahulu. Yang jelas, konsumsilah makanan bernutrisi dan bergizi agar proses penyembuhan bisa lebih cepat.