Dalam mendeteksi virus Corona, sudah ada beberapa tes yang dilakukan, antara lain Rapid Tes Antibodi, Rapid Tes Antigen atau Swab Antigen, dan PCR. Namun, tidak
Dalam mendeteksi virus Corona, sudah ada beberapa tes yang dilakukan, antara lain Rapid Tes Antibodi, Rapid Tes Antigen atau Swab Antigen, dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Namun, tidak sedikit yang bingung membedakan ketiga tes tersebut. Maka dari itu, dalam artikel ini AXA Direct akan menjelaskan ketiga tes tersebut.
Perbedaan Rapid Tes Antibodi, Rapid Tes Antigen atau Swab Antigen, dan PCR
Rapid Tes Antibodi
Rapid test antibodi adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Rapid tes antibodi ini menjadi tes yang paling awal muncul. Rapid tes antibodi dilakukan dengan mengambil darah untuk sampel pemeriksaan. Hasil pemeriksaan rapid tes antibodi hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat, yaitu sekitar 30–60 menit. Biaya melakukan rapid tes antibodi juga masih terjangkau yaitu sekitar Rp 150 ribu. Namun sayangnya, pemeriksaan rapit tes antibodi ini masih kurang akurat karena antibodi seseorang biasanya baru akan terbentuk 14 hari setelah orang tersebut terinfeksi COVID-19.
Rapid Tes Antigen atau Swab Antigen
Mungkin banyak yang bertanya-tanya apakah rapid tes antigen dan swab antigen itu berbeda? Jawabannya adalah sama. Disebut rapid tes antigen karena dapat memberikan hasil diagnosis dalam waktu yang cepat, yaitu hanya dalam waktu 15 menit, sedangkan disebut swab antigen karena tes tersebut dilakukan dengan metode swab atau usap untuk mengambil sampel dari sekresi hidung dan tenggorokan. Namun, baik rapid tes antigen maupun swab antigen adalah jenis tes antigen yang sama yang dirancang untuk mendeteksi protein tertentu dari virus yang memunculkan respons kekebalan tubuh. Meskipun hasil pemeriksaannya cepat, namun rapid tes antigen atau swab antigen memiliki tingkat akurasi yang jauh lebih baik ketimbang rapid tes antibodi.
Polymerase Chain Reaction (PCR)
PCR adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk virus Corona (SARS-CoV-2). Tes PCR dilakukan dengan mengambil sampel dari sekresi hidung dan tenggorokan. Hasil tes PCR memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi yaitu mencapai 80-90% sehingga hasil diagnosisnya memerlukan waktu yang lebih lama ketimbang rapid tes yaitu sekitar 1-7 hari. Biaya untuk melakukan tes PCR juga bervariasi, namun sekitar Rp 900 ribu.
Sumber: alodokter.com dan halodoc.com