Selamat Datang di

Artikel Inspirasi

Sumber informasi Anda Seputar gaya hidup
dan dunia perlindungan

img-vector

Usia Berapa Anak Bisa Mulai Toilet Training?
24 Desember 2021

Biasanya waktu yang pas untuk mengajarkan toilet training pada anak usia sekitar 18 bulan hingga 3 tahun. Saat inilah kesempatan orang tua untuk menjelaskan ke anak apa yang harus dilakukan jika ia mau buang air.

Ada masanya ketika si kecil mengalami peralihan dari popok ke toilet yang prosesnya disebut dengan toilet training.  Proses ini merupakan tantangan bagi anak maupun orang tua karena membutuhkan kesabaran antara kedua belah pihak.

Dari sekian banyak pelajaran toilet training, salah satu hal terpenting adalah kapan memulainya serta lihat dari tanda kesiapan anak.  Jika anak belum bisa jalan, itu adalah salah satu tanda fisik bahwa ia belum siap untuk toilet training.  Jika ia belum dapat mengutarakan keinginannya dengan baik (misal menunjuk kamar mandi karena ingin buang air kecil) maka ia juga belum siap secara emosional.    

Biasanya waktu yang pas untuk mengajarkan toilet training pada anak usia sekitar 18 bulan hingga 3 tahun.  Pada rentang usia tersebut, umumnya anak sudah bisa berjalan dan meniru orang lain.  Saat inilah kesempatan orang tua untuk menjelaskan ke anak apa yang harus dilakukan jika ia mau buang air.

Namun perlu diingat, anak kecil tidak suka dipaksa. Jika anak menunjukkan penolakan karena belum siap, tidak perlu dipaksa.  Selain itu anak di bawah dua tahun belum memiliki otot-otot yang matang yang mengontrol kandung kemih dan rektum.  Sebagian besar ahli Kesehatan khawatir jika anak dipaksa dapat memiliki masalah perilaku di kemudian hari.  Contohnya kesulitan menggunakan toilet sekolah atau saat berada dalam situasi mendesak.

Seorang professor pediatri klinis di University of California bernama Lia Asta, M.D. mengatakan bahwa ketika anak siap menjalani toilet training, ia akan pergi ke arah toilet tanpa disuruh.  Orang tua pun tidak perlu terlalu cemas memikirkan toilet training, cukup melihat tanda kesiapan anak dan pandu prosesnya.

Apa saja tanda kesiapan anak untuk toilet training?

Cobalah cek popok anak saat siang hari, jika popok masih kering setidaknya selama dua jam? Perhatikan juga apakah anak tertarik memakai pakaian dalam setelah belajar toilet training?  Apakah si kecil sadar saat mengompol atau buang air besar di celananya?

Ada lagi tanda-tanda yang lebih jelas yaitu melalui postur, ekspresi wajah, dan bahasa.  Contohnya seperti menangis, rewel, atau merasa tidak nyaman saat popok atau celananya kotor.  Jika semua tanda-tanda di atas terjadi pada anak, artinya ia mulai siap untuk buang air di toilet.  Orang tua dapat memberi instruksi sederhana mulai dari berjalan ke toilet, melepas celananya kemudian duduk. 

Jangan lupa sediakan perlak dan pakaian dalam yang banyak untuk mendukung keberhasilan toilet training anak, tujuannya sebagai persiapan agar kasur tidak basah jika anak mendadak mengompol. 

Sumber: Orami.co.id