Tingginya biaya pendidikan di masa depan, belum lagi persiapan menginjak tahap hidup selanjutnya hingga pensiun, seakan menuntut kita untuk lebih cermat mempersiapkan rencana keuangan sejak dini. Nah, bagaimana cara merencanakannya? Simak empat langkahnya berikut ini.
- Tentukan tujuan yang spesifik dan realistis Anda harus spesifik memikirkan jumlah uang yang diperlukan. Misalnya, ingin memiliki uang pensiun sebesar Rp 500 juta pada usia 65 tahun. Atau ingin memiliki uang sebesar Rp 200 juta untuk biaya kuliah anak. Nah, dengan panduan yang spesifik di atas Anda akan lebih mudah mencapai tujuan. Sehingga, tidak ada lagi kalimat mengawang seperti menabung agar punya cukup uang saat pensiun.
- Hitung berapa banyak yang perlu ditabung setiap bulan
Jika Anda membutuhkan Rp 500 juta saat umur 65, maka berapa yang perlu ditabung setiap bulan? Jika sudah didapat angkanya, coba hitung apakah angka itu masuk akal atau tidak. Jika ternyata terlalu besar hingga mengganggu cashflow bulanan, maka Anda perlu mengatur ulang target Anda. Dalam hal ini, menargetkan jumlah investasi yang lebih rendah namun lebih masuk akal merupakan langkah yang disarankan.Dari angka yang sudah Anda tetapkan untuk investasi, atur misalnya 30 persen disimpan di reksadana, 30 persen lagi di tabungan, dan 40 persen dialokasikan ke surat utang. Yang perlu diingat, pastikan bahwa rencana ini sesuai dengan profil risiko Anda. Jika Anda tidak yakin, tak ada salahnya berbicara dengan perencana/penasihat keuangan. - Pilih strategi investasi AndaSecara umum, semakin muda usia Anda, semakin tinggi risiko yang Anda bisa ambil. Mengapa? Sebab Anda punya lebih banyak waktu pemulihan terhadap kelesuan pasar atau kerugian yang mungkin dialami. Jika Anda masih berusia 20-an (sehingga target investasi Anda jangka panjang), maka Anda boleh memilih instrumen investasi yang agresif dan berisiko lebih tinggi. Tetapi untuk tujuan investasi jangka pendek, pilihlah instrumen yang konservatif dan berisiko lebih rendah. Atau, padukan kedua invetasi di atas. Misalnya ketika memilih reksadana, pilihlah produk yang sesuai profil risiko Anda.
- Monitor dan evaluasi investasi secara berkalaSupaya tahu apakah investasi Anda berjalan sesuai tujuan, periksalah secara berkala. Evaluasi investasi Anda, sehingga Anda tahu perubahan apa yang seharusnya Anda lakukan. Apakah kurang atau malahan terlalu banyak? Apakah Anda kurang banyak menyisihkan uang guna mencapai tujuan investasi? Atau jangan-jangan Anda menyisihkan terlalu banyak uang? Selain itu, pada poin ini Anda dapat menyesuaikan pilihan instrumen investasi, mengingat risiko profil Anda pun berubah seiring waktu. Seperti bertambahnya usia atau jumlah tanggungan. Agar lebih sesuai, kurangi alokasi instrumen berisiko tinggi dan tambahkan alokasi instrumen di risiko rendah.