Ada berbagai gejala diabetes melitus yang bakal muncul saat gangguan kesehatan ini menyerang seseorang. Untuk informasi lebih lanjut, simak ulasannya di bawah ini
Tahukah kamu jika jumlah orang dengan diabetes melitus di seluruh dunia telah meningkat dari 108 juta pada 1980 menjadi 422 juta pada 2014? Bahkan pada 2016, Badan Kesehatan Dunia menyebutkan bahwa penyakit kronis ini menjadi penyebab utama ketujuh kematian di seluruh dunia.
Ada berbagai gejala diabetes melitus yang akan muncul ketika gangguan kesehatan ini menyerang seseorang. Untuk informasi lebih lanjut, simak ulasannya di bawah ini!
Ciri-ciri dan Gejala Diabetes Melitus
Secara umum, diabetes melitus dibagi ke dalam dua jenis, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 bisa terjadi dan berkembang dengan cepat hanya dalam beberapa minggu. Untuk beberapa kasus, diabetes melitus justru terjadi dalam hitungan hari.
Sementara kasus diabetes tipe 2 sering kali tidak disadari oleh pengidapnya selama bertahun-tahun. Namun, baik diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2 bakal menunjukkan berbagai gejala seperti berikut ini:
- Suka merasa haus
- Sering merasa lapar
- Terjadi penurunan berat badan
- Massa otot berkurang
- Penglihatan tampak kabur
- Muncul luka yang sulit sembuh
- Kerap mengalami infeksi pada kulit, gusi, atau saluran kemih
- Selalu buang air kecil saat malam hari
- Ada keton di dalam urin yang merupakan produk sisa dari pemecahan otot dan lemak
Selain itu, ada pula ciri-ciri fisik pada pengidapnya seperti mulut kering, gatal-gatal, muncul bercak hitam di area leher, ketiak, hingga selangkangan. Emosi seseorang pun juga akan menjadi lebih labil dengan terjadinya kondisi yang tidak diinginkan ini. Bagi para pria, tidak jarang dari mereka yang mengalami disfungsi ereksi atau impotensi saat menderita diabetes melitus.
Faktor Risiko Diabetes Melitus
Siapa sangka, bahwa diabetes melitus bisa meningkat karena adanya berbagai faktor risiko? Faktor risiko untuk diabetes tipe 1 antara lain, adanya keluarga yang juga memiliki riwayat diabetes tipe 1, mengalami infeksi akibat virus, serta rentan usia yang biasanya terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun.
Sementara faktor risiko diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada orang yang mengalami kelebihan berat badan, memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2, kurang aktivitas fisik, serta kadar kolesterol dan tekanan darah yang tinggi.
Untuk memastikan apakah seseorang menderita diabetes melitus atau tidak, tentunya perlu dilakukan tes gula darah. Tes ini sendiri terdiri dari beberapa metode, antara lain tes gula darah dengan puasa, tes toleransi glukosa, serta tes HbA1C yang bertujuan untuk mengukur kadar glukosa seseorang selama 2-3 bulan ke belakang.
Seluruh hasil tes gula darah ini nantinya akan diperiksa oleh dokter dan diinformasikan kembali kepada pasien. Apabila seseorang didiagnosis menderita diabetes, maka dokter akan merekomendasikan beberapa proses pengobatan yang harus dilalui.
Nah, itu tadi beberapa informasi terkait ciri dan gejala diabetes melitus yang sebaiknya diketahui oleh semua orang. Selain hal tersebut, setiap orang juga perlu mulai menerapkan gaya hidup sehat sedari ini.
Beberapa di antaranya yakni mengonsumsi makanan bergizi, menghindari rokok dan minuman beralkohol, memperbanyak konsumsi air putih, serta mengurangi konsumsi gula yang sering kali didapatkan melalui makanan dan minuman.
Yang tidak kalah pentingnya, jangan pernah melewatkan waktu makan. Kebiasaan buruk ini tidak hanya membantu kamu menekan risiko diabetes, tetapi juga menghindari risiko gangguan kesehatan lainnya yang bisa saja mengancam. Perbanyak aktivitas fisik dan olahraga sederhana, seperti joging, bersepeda, atau berenang untuk tubuh yang lebih sehat.