Selamat Datang di

Artikel Inspirasi

Sumber informasi Anda Seputar gaya hidup
dan dunia perlindungan

img-vector
Pengertian Pneumonia dan Gejalanya

Pengertian Pneumonia dan Gejalanya
16 Mei 2020

Pengertian Pneumonia
 
Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian pada anak tertinggi di dunia. penyakit ini menjadi pemicu 16% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Pada tahun 2015, terdapat lebih dari 900.000 anak-anak yang meninggal akibat pneumonia. Di Indonesia sendiri, lebih dari 500.000 balita menderita pneumonia dan telah merenggut hampir 2.000 jiwa balita pada tahun 2017.

Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.

Bakteri, virus, dan jamur merupakan organisme yang dapat menyebabkan pneumonia atau paru-paru basah. Namun pada penderita dewasa, kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Maka dari itu, berhati-hatilah sebab penyebab pneumonia tidak dapat dilihat dengan mata. Jagalah kesehatan dan siapkan asuransi jiwa untuk menjamin keamanan finansial bagi keluarga.

 

Gejala Pneumonia

Gejala pneumonia dapat berkembang secara tiba-tiba atau perlahan selama 24 hingga 48 jam. Gejala yang ringan menyerupai gejala flu, hanya biasanya durasinya lebih lama. Sedangkan gejala lain yang biasa terlihat pada penderita pneumonia adalah:
 


- Demam
- Berkeringat dan menggigil.
- Batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai darah.
- Sesak napas.
- Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk
- Mual atau muntah
- Diare
- Selera makan menurun
- Lemas
- Detak jantung menjadi cepat

Apabila kamu mengalami gejala seperti di atas, ada baiknya segera cek ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Sumber: alodokter.com, halodoc.com