5 Penyebab Banjir Jakarta yang Perlu Diketahui!
Saat musim hujan tiba, curah air akan semakin tinggi dan biasanya meningkat pada awal tahun. Sehingga, pada kota-kota besar seperti ibukota Jakarta cenderung kurang siap dalam menghadapi kondisi seperti ini dan kerap kali memicu terjadinya bencana banjir yang dapat melumpuhkan aktivitas.
Saat hal tersebut terjadi, kita tidak bisa hanya menyalahkan curah hujan yang tinggi karena manusia juga ikut bertanggung jawab terhadap bencana tersebut. Oleh sebab itu, kamu perlu mengenali beberapa penyebab terjadinya banjir yang sering menyerang ibukota Jakarta ini.
1. Jakarta Kehilangan Daerah Resapan Air
Salah satu penyebab banjir di Jakarta yang pertama yaitu padatnya penduduk sehingga memerlukan lahan lebih untuk digunakan sebagai tempat tinggal. Inilah yang membuat Jakarta mulai kehilangan lahan sebagai resapan air.
Selain itu, sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian di Indonesia pembangunan terus dilakukan setiap saat hingga saat ini.
2. Permukaan Tanah yang Terus Menurun
Air memang menjadi kebutuhan khusus bagi setiap orang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring bertambahnya penduduk ibukota, kebutuhan air tanah pun semakin meningkat. Hal ini juga dapat menimbulkan risiko yang cukup mengkhawatirkan yaitu penurunan permukaan tanah dan berisiko menyebabkan banjir.
3. Masyarakat Membuang Sampah Tidak pada Tempatnya
Penyebab banjir selanjutnya ada di tangan manusia. Selain dari faktor pembangunan yang terus dilakukan, ketidaksadaran manusia dalam menjaga lingkungan. Salah satunya yaitu kebiasaan membuang sampah sembarangan atau di sungai yang dapat mengurangi kemampuan sungai dalam menampung debit air saat musim hujan.
Jika hal ini terus dilakukan, banjir akan terus menerus terjadi di ibukota. Oleh sebab itu, Anda perlu ikut andil dalam membenahi kota dari hal-hal kecil seperti membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempat seharusnya.
4. Pengerjaan Kali Ciliwung yang Belum Tuntas
Pemerintah hingga saat ini masih berupaya untuk melakukan normalisasi terhadap kali ciliwung. Pada dasarnya, program ini cukup baik karena bertujuan untuk mengembalikan lebar sungai mencapai 35-50 meter agar mampu menampung jumlah debit air lebih banyak.
Namun, hingga saat ini pengerjaan yang dilakukan masih belum tuntas karena baru mencapai 16 km dari total keseluruhannya 33 km. Sehingga, masih belum mampu berjalan sesuai dengan rencana.
5. Hambatan Pada Proyek Normalisasi Kali Ciliwung
Salah satu penyebab lambatnya pengerjaan normalisasi kali ciliwung yaitu rumah-rumah liar yang dibangun tanpa izin dari pemerintah dan berada di palung sungai. Oleh sebab itu, dalam prosesnya dibutuhkan waktu lebih lama untuk menggusur rumah liar tersebut.
Setelah mengetahui apa saja penyebab banjir Jakarta, informasi tersebut dapat membantu kamu menemukan solusi yang bisa dilakukan. Sebagai warga ibukota Jakarta kita memang sebaiknya ikut andil dalam pembenahan tata kota agar menjadi lebih baik.
Mulailah dari hal-hal kecil dengan tertib mengikuti aturan yang dibuat oleh pemerintah agar semua upaya penanganan bencana banjir dapat teratasi dengan baik. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kamu.