Selamat Datang di

Artikel Inspirasi

Sumber informasi Anda Seputar gaya hidup
dan dunia perlindungan

img-vector
Penyakit Listeriosis: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

Penyakit Listeriosis: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya
16 Oktober 2020

Penyakit Listeriosis disebabkan oleh bakteri Listeria Monocytogenes yang ditemukan di daerah lembab dan dapat bertahan di suhu dingin. Bagaimana bisa?

Bakteri dapat memicu terjadinya berbagi penyakit berbahaya, salah satunya adalah penyakit Listeriosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Listeria Monocytogenes (L. monocytogenes) yang umumnya ditemukan di daerah lembab dan dapat bertahan di suhu dingin. Bagaimana bakteri ini dapat menyerang manusia? Berikut penjelasannya.
 

Penyebab Listeriosis

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penyakit Listeriosis disebabkan oleh infeksi bakteri Listeria monocytogenes yang hidup di air, tanah, dan kotoran hewan. Bakteri ini bisa menginfeksi manusia melalui makanan atau minuman, seperti:
- Sayur mentah yang berasal dari tanah yang terkontaminasi bakteri
- Produk makanan kemasan yang terkontaminasi bakteri setelah proses produksi
- Susu atau produk olahan lainnya yang tidak di pasteurisasi
- Daging hewan yang tercemar bakteri
Bakteri Listeria dapat bertahan hidup di kulkas atau freezer, sehingga menaruh makanan di tempat tersebut tidak menjamin makanan terbebas dari bakteri.

Gejala Listeriosis

Gejala penyakit Listeriosis dapat muncul dalam beberapa hari atau bulan setelah penderita mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Listeria. Beberapa gejala yang sering muncul yaitu:
- Mual
- Diare
- Demam
- Menggigil
- Nyeri otot
- Nyeri perut

Bakteri Listeria dapat menyebar ke sistem saraf, terutama pada anak kecil, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah. Jika hal tersebut terjadi, gejala yang muncul dapat lebih parah seperti:

- Leher kaku
- Sakit kepala
- Hilang keseimbangan
- Linglung
- kejang-kejang
 

Pengobatan Listeriosis

Pengobatan untuk penyakit listeriosis tergantung pada tingkat keparahan kondisi yang dialami pasien. Apabila pasien mengalami gejala ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya dengan minum antibiotik dan menjaga kebersihan makanan minuman yang dikonsumsi. Namun, bila pasien mengalami gejala berat, ibu hamil, bayi baru lahir, atau memiliki riwayat penyakit berat seperti AIDS, diabetes, atau ginjal, maka pengobatan harus dilakukan di rumah sakit. Dokter akan memberikan infus antibiotik untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi.
 
Perhatikanlah kebersihan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Pastikan untuk mencuci makanan tersebut sebelum dimasak. Apabila kamu makan di luar, pilihlah tempat makan yang kualitas makanan dan kebersihannya terjamin. Selalu siapkan asuransi kesehatan agar kamu tetap merasa tenang.

 
Sumber: www.alodokter.com dan hellosehat.com